Samarinda – Usaha jasa pengilingan daging, seperti yang dikelola oleh Hot Coy, merasakan berkah Idulfitri tahun ini. Permintaan tinggi untuk hidangan Lebaran, khususnya bakso, menyebabkan omzet yang signifikan.
Nur Fitriana, pemilik usaha penggilingan daging Hot Coy, mengungkapkan kebahagiaannya dengan meningkatnya minat masyarakat. "Alhamdulillah, tahun ini minat masyarakat dalam pembuatan bakso meningkat pesat. Kami sangat bersyukur," ujarnya saat dihubungi di Samarinda, Rabu (2/4/2025).
Peningkatan permintaan ini sudah terasa sejak beberapa hari menjelang Lebaran, dengan kenaikan permintaan mencapai 40 persen. Untuk memenuhi lonjakan ini, pihak penggilingan telah menyiapkan pasokan daging dan ayam dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Selain itu, kenyamanan pelanggan juga menjadi prioritas, dengan pengaturan tempat penggilingan yang lebih terorganisir.
Namun, kenaikan permintaan juga membawa tantangan tersendiri. Salah satunya adalah lonjakan harga bahan baku dan kesulitan dalam memperoleh stok yang cukup. "Harga bahan yang naik cukup signifikan menjelang Lebaran. Selain itu, kami juga kesulitan mendapatkan stok bahan yang cukup karena permintaan yang sangat tinggi," jelas Fitri.
Pada hari-hari biasa, Hot Coy bisa menggiling sekitar 400-500 kg daging dan 400 kg ayam. Namun, saat menjelang hari raya, volume tersebut meningkat pesat. Hot Coy juga menawarkan berbagai pilihan kualitas daging, yakni daging nomor 1 untuk masakan seperti rendang dan daging nomor 2 yang lebih cocok untuk bakso.
Untuk tarif penggilingan, satu kilogram daging dikenakan biaya Rp 110.000, belum termasuk biaya tambahan untuk bumbu, tepung, dan bahan lainnya. Penggilingan daging ini buka mulai pukul 06.00 pagi hingga selesai.
Meskipun menghadapi tantangan, Fitri tetap bersyukur atas berkah bulan suci yang memberikan kesempatan rezeki serta kesempatan untuk berbagi dengan sesama.